Story My Life (Part 1)

Manusia terlahir dimuka bumi merupakan sebuah anugerah sekaligus ujian. anugerah dikarenakan tidak semua bayi yang terdapat pada rahim sang ibu dapat mengemban amanah yang telah diberikan Tuhan, olehnya kita dapat melihat ada beberapa bayi meninggal dalam perut rahim seorang ibu ataukah umurnya tak sampai baliqh atau dewasa karena permintaannya hanya ingin melihat dunia sekejap. ujian dikarenakan bayi atau manusia yang dilahirkan dimuka bumi sampai beranjak baliqh mengemban amanah yang besar, bukan hanya sekedar hidup saja namun lebih dari pengabdian yang hakiki kepada sang pencipta yang maha segala-NYA. kedua hal ini saling berhubungan satu sama lain, anugerahnya ketika sang hamba dapat paham dan kenal tujuannya diciptakan dan ujiannya ketika selama hidupnya dia senantiasa dapat menghindari hal-hal yang dilarang untuk dikerjakan oleh sang maha pencipta dan sabar dalam setiap cobaan serta yakin bahwa semua berasal dari Tuhan baik kebahagian, kesedihan dan segalanya sudah ditetapkan oleh Tuhan.

sahabat sesyurga....
Manusia dan makhluk lain dialam semesta ini diciptakan Allah SWt dengan tujuan tertentu dan bukanlah tanpa maksud. Manusia tidak begitu saja dibuat tanpa memiliki hakikat dan substansi. Untuk mengetahui hakikat penciptaan manusia maka kita perlu mengetahui asal penciptaan manusia terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui bahwa Allah menciptakan Adam As sebagai manusia pertama dan memberinya tugas di muka bumi.



Asal Penciptaan Manusia Menurut ulama Abdurrahman an-Nahlawy, ada dua hakikat penciptaan manusia dilihat dari sumbernya. Yang pertama adalah asal atau sumber yang jauh yakni menyangkut proses penciptaan manusia dari tanah dan disempurnakannya manusia dari tanah tersebut dengan ditiupkannya ruh. Asal yang kedua adalah penciptaan manusia dari sumber yang dekat yakni penciptaan manusia dari nutfah yakni sel telur dan sel sperma. Di dalam Alqur’an disebutan tentang asal penciptaan manusia, diantaranya sebagai berikut :

1. Penciptaan manusia dari tanah
Berikut ini adalah ayat-ayat yang menjelaskan kejadian penciptaan manusia dari tanah
“Yang membuat segala sesuatu yang memciptakan sebaik-baiknya dan memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunan dari saripati air yang hina kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi) sedikit sekali tidak bersyukur.”(QS As sajadah 7)
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (QS Shad : 71-72)

2. Penciptaan manusia dari nutfah
Adapun penciptaan manusia dari nutfah atau mani disebutkan dalam ayat-ayat berikut ini
“Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS AlMukminun 12-14)
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia Hanya bekata kepadanya: “Jadilah”, Maka jadilah ia. (QS Al Mukmin 67)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan seluruh manusiadari tanah, kemudian Allah juga menciptakan manusia dari mani dan menyimpannya dalam rahim kemudian mengeluarkannya dari rahim sang ibu sebagai bayi yang kemudian tumbuh dan beranjak dewasa. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim berikut ini
“Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam): rezekinya, ajal (umurnya),amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Muslim)

Sahabat sesyurga...
Termasuk manusia yang satu ini, sebut saja namaku JIBAM... aku dilahirkan oleh sosok ibu sekaligus wanita istimewa dalam kehidupanku, perempuan nomor satu dalam hidupku yang paling aku sayang. termasuk ayahku, dia membesarkan aku dengan caranya. (singkat saja yah sahabat kenalan dengan mereka,,, karena dibab selanjutnya ada judul tersendiri buat 2 orang manusia yang hebat dan berharga dalam hidupku ini). aku terlahir dengan atau berasal dari keluarga yang sederhana dan apa adanya. pun dengan didikan mereka ke diriku sampai aku beranjak saat ini, tak terlepas dari kata sederhana. aku tahu orang tuaku bukan seorang bangsawan, konlomerat, tuan tanah, apalagi negarawan. tapi aku sangat bersyukur, mereka dengan ikhlas membesarkanku sampai sekarang. saya dan keempat kelima saudaraku dibesarkan dengan cara mereka sendiri. 

Aku terlahir seperti bayi normal biasanya, dimulai dengan tangisan, tapi bedanya tangisanku agak lembut (entahlah, aku juga tidak ingat, ini hanya kata nenekku sesaat setelah aku lahir dari rahim ibu dan nenek yang langsung menggendongku pertama kali), bertepatan shubuh jum'at aku terlahir, kata ibu juga padaku bahwa aku terlahir sebelum shalat shubuh, yah mungkin sekitar jam 4 yah, saya jawab dalam hati saja "ini mungkin sebab atau alasan kenapa aku suka udara shubuh dan menatap langit disaat shubuh hari" ibuku juga bilang kalau aku beda dari saudaraku yang lain, disaat ibu lahirkan aku, ibu rasakan kemudahan dibanding saudaraku yang lain. 

Dalam pandangan masyarakat didaerahku, kalau anak yang lahir dishubuh hari maka kelak akan menjadi anak yang berpengaruh baik bagi orang lain dan menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama manusia. yah, itulah pandangan masyarakat pada saat itu tentang kelahiranku. aku juga tak tahu dimana mereka menilai dan atas dasar apa. krena setahuku saaat ini bahwa manusia terlahir dengan takdir hidupnya masing-masing yang telah ditetapkan Tuhan, itulah salah satu dasar keimanan bagi pemeluk agama islam. dalam persoalan berpengaruh atau tidaknya serta menjadi bermanfaat bagi sesama manusia, tergantung proses kita dalam memaknai kehidupan dan mengambil hikmah dan makna serta ibrah dalam setiap perjalanan hidup seseorang. daerah tempat tinggalku memang pada saat itu masih adanya keyakinan-keyakinan yang dibumbui dengan kepercayaan masyarakat pedesaan yang banyak memberikan pandangan bahwa hidup kita berbarengan dengan alam ghaib. kepercayaan animisme, khurafat, tahayyul, bid-ah dan semacamnya. terlebih keluarga dari bapakku, mereka masih menjalankan hal-hal yang saat ini kuyakini dan kupahami tidak akan mendatangkan keberkahan dalam hidup. islam kan murni, selain alqur'an dan hadist serta ijma para ulama maka kita tidak bisa menjadikannya sebagai pedoman dalam beragama. wallahu alam bissawaf...

sahabat sesyurga....
pada hakikatnya yang tentukan jalan hidup kita adalah kita sendiri, kita terlahir secara fitrah atau suci, ketika kita lalai pada pedoman dan petunjuknya kita abaikan maka dari itu banyak yang tersesat dan tak tahu jalan pulang. ketika kita terlahir dimuka bumi ini, maka semuanya suci dan tanpa dosa. sehingga yang menjadikan kita yahudi, nasrani dan majusi itu adalah orang tua kita. maka saya sangat bersyukur telah terlahir dari keluarga islam yang bisa mengenalkanku pada pencipta seluruh yang berada dialam semesta ini. saya pun selalu berharap dan bersyukur dengan rasa penuh bahagia jikalau melihat saudara ku yang diberi hidayah oleh Tuhan untuk memeluk islam. Pada saat bersamaan Tuhan memberi saya kesempatan untuk menjalankan amanah yang telah saya emban untuk menjadi hamba yang taat. Itulah kesyukuran yang sangat kurasakan hingga saat ini.
Aku hanya tahu satu hal, bahwa ketika aku lahir diantara saudaraku yang lain, aku memang terlihat beda dimata ibu saat itu, entahlah aku juga tak menghiraukan dan membahas panjang lebar dengan ibu ketika ibu angkat persoalan ini, karena menurutku aku biasa-biasa saja, aku seperti anak yang lain juga yang punya anggota tubuh yang sama. Tapi sekali lagi, ibu selalu saja mengatakan kepadaku bahwa kamu beda nak’. Dengan suara lembutnya, yang taka ada suara yang sebanding kelembutannya dari suara ibuku. Sejak aku dilahirkan, banyak yang sering aku ingin tanyakan ke ibu tentang ucapannya yang selalu mengatakan kepadaku bahwa aku beda dari saudaraku yang lain. Tapi niatku ini seakan kutahan karena semoga bedanya baik dan tidak aneh, itu yang selalu kukedepankan dalam pikiranku dengan sikap ibu yang tak bosannya mengatakan kepadaku seperti itu bahwa aku ‘TERLAHIR BEDA”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Hitung Uang

Catatan Kusam Hidung Berkeringat

DIBALIK GEMERLAPNYA KOTA IDAMAN